Contoh Makalah
MAKALAH
SENAM
LANTAI DAN ATLETIK
OLEH
Harun Kholidur Rosidi
Untuk
Memenuhi Tugas Mata Pelajaran
PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
SMP NEGERI 4
JABUNG SATU ATAP
DESA MEKAR JAYA KECAMATAN JABUNG
KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Kata
Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang SENAM LANTAI DAN ATLETIK ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada
Bapak M. Eko Juli Fitrianto selaku Guru Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Atletik dan Senam Lantai. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Atletik dan Senam Lantai. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Mekar Jaya, 14 Maret 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Judul .............................................. 1
Kata
pengantar ............................................... 2
Daftar
isi ........................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ............................ 4
A. Latar belakang ......................................... 4
B. Tujuan Penulisan....................................... 4
C. Metode Penulisan ..................................... 4
BAB II PEMBAHASAN............................... 5
A. Sejarah Senam Dan Atletik ....................... 5
B. Pengertian Senam Lantai dan Atletik ........ 6
BAB I PENDAHULUAN ............................ 4
A. Latar belakang ......................................... 4
B. Tujuan Penulisan....................................... 4
C. Metode Penulisan ..................................... 4
BAB II PEMBAHASAN............................... 5
A. Sejarah Senam Dan Atletik ....................... 5
B. Pengertian Senam Lantai dan Atletik ........ 6
C. Macam
Macam Atletik .............................. 7
1. Estapet........................................................ 7
2. Lompat Gala .............................................. 7
3. Maraton .................................................... 7
4. Sprint atau Lari Jarak Dekat ..................... 7
5. Lompat Jauh .............................................. 8
6. Lempar Lembing ..................................... 8
7 Lari Gawang .............................................. 8
D.
Peraturan Perlombaan Secara Khusus ........ 9
E. Macam
Macam Senam Lantai ..................... 10
1. Berguling (Roll)......................................... 10
2. Sikap Kayang ........................................... 10
3. Sikap Lilin ................................................. 11
4. Guling Lenting ............................................ 11
5. Berguling Ke Depan dan Lenting Tengkuk/
Kepala 12
6. Berdiri Tangan (Hand Stand).............................. 13
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.......... 14
A. Kesimpulan................................................. 14
B. Saran ........................................................... 14
Daftar pustaka ................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Senam
merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang
membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur.
Bentuk modern dari senam ialah : Palang tak seimbang, balok keseimbangan, senam
lantai. Bentuk-bentuk tersebut konon berkembang dari latihan yang
digunakan oleh bangsa Yunani kuno untuk menaiki dan menuruni seekor kuda dan
pertunjukan sirkus.Senam biasa digunakan orang untuk rekreasi, relaksasi atau
menenangkan pikiran, biasanya ada yang melakukannya di rumah, di tempat
fitness, di gymnasium maupun di sekolah. Sekarang, sejak kecil banyak anak
sudah terbiasa diajarkan senam, baik oleh orang tua, maupunoleh pengajar
olahraga di sekolah.Senam sangat penting untuk pembentukan kelenturan tubuh,
yang menjadi arti penting bagi kelangsungan hidup manusia.Senam ada berbagai
macam, diantaranya senam lantai, senam hamil, senam aerobik, senam pramuka,
Senam Kesegaran Jasmani (SKJ), dll. Namun ketika beranjak remaja, banyak orang
melakukan senam aerobik, ataupun senam lain termasuk meditasi untuk menenangkan
diri. Atletik
adalah cabang olahraga yang di dalamnya terdiri atas nomor jalan, lari, lempar,
dan lompat. Kata atletik berasal dari bahasa Yunani athlon yang berarti “berlomba”.
Atletik merupakan cabang olahraga yan diperlombakan pada Olimpiade Pertama pada
776 SM
Dalam Olimpiade, atletik merupakan
salah satu olahraga yang paling banyak menyediakan medali emas. Setiap
pemecahan rekor dalam cabang olahraga atletik merupakan suatu catatan sejarah
di setiap olimpiade.
B.
Tujuan
Penulisan
Untuk Memperbaiki
nilai praktik Mata Pelajaran PJOK serta menambah wawasan tentang materi Senam
Dan Atletik.
C. Metode penulisan
Metode penulisan
makalah ini dengan mencari di internet Serta mencocokannya dengan Buku
Materi PJOK.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Senam dan Atletik
Senam pertama kali diperkenalkan pada zaman Yunani kuno.
Senam berasal dari kataGymnastics, Gymnas berarti telanjang, sebab pada waktu
itu orang-orang berlatih tanpamemakai pakaian. Sedangkan Gymnasium adalah suatu
tempat yang dipergunakan untuk mengadakan latihan senam. Pada zaman itu
Gymnastik dilakukan dalam rangka upacara-upacarakepercayaan yaitu guna
menyembah dewa Zeus.Pada awal permulaaan abad ke-20, senam telah menjadi
rencana pendidikan di sekolah-sekolah Amerika. Hal ini berkat usaha dari
Dr.J.F.Williams, Dr.Dubly sorgen dan ThomasD.Wood.Frederik Jahn adalah bapak Gymnastik, dia
memkombinasikan latihan-latihan gimnastik dengan pertunjukan-pertunjukan
patriotik. Dia juga menemukan beberapa perelatan senam,diantaranya adalah
palang horizontal, palang sejajar, kuda-kuda melintang, dan bak lompat.Senam di
Negara Indonesia sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda. Pada waktu itu
namanya “Gymnastiek”, zaman jepang dinamakan “Taiso”. Pemakaian istilah “senam”
sendiri kemungkinkan bersamaan dengan
pemakaian kata olahraga sebagai pengganti kata sport.
Atletik
berasal dari kata Yunani yaitu Atlon,Atlun yang berarti pertandingan atau
perjuangan. Jadi atletik menurut Ensoklopedi Indonesia berarti Pertandingan dan
Olah raga pada Atletik. Atletik yaitu suatu Cabang olah raga mempertandingkan
Lari,Lompat,Jalan dan Lempar. Olah raga Atletik mula-mula di populerkan oleh
bangsa Yunani kira-kira pada Abad ke-6 SM.
Orang yang berjasa mempopulerkannya adalah Iccus dan Herodicus. Atletik yang terkenal sekarang sudah lain dari pada yang dilakukan oleh bangsa Yunani dulu. Tetapi walaupun demikian dasarnya tetap sama yaitu Berjalan, lari, lompat dan lempar. Karena mempunyai berbagai unsur inilah atletik dikatakan sebagai ibu dari segala cabang Olah raga. Mengandung berbagai unsur gerakan sehari-hari.
Pada zaman Primitif sangat penting artinya untuk mencari nafkah dan mempertahankan hidup. Mereka hidup dengan berburu binatang liar, diperlukan ketangkasan, kecepatan dan kekuatan. Pandangan hidup pada zaman itu adalah yang kuat;yang berkuasa sehingga untuk dapat tetap hidup dan mempertahankan diri mereka harus berlatih jasmani.
Orang yang berjasa mempopulerkannya adalah Iccus dan Herodicus. Atletik yang terkenal sekarang sudah lain dari pada yang dilakukan oleh bangsa Yunani dulu. Tetapi walaupun demikian dasarnya tetap sama yaitu Berjalan, lari, lompat dan lempar. Karena mempunyai berbagai unsur inilah atletik dikatakan sebagai ibu dari segala cabang Olah raga. Mengandung berbagai unsur gerakan sehari-hari.
Pada zaman Primitif sangat penting artinya untuk mencari nafkah dan mempertahankan hidup. Mereka hidup dengan berburu binatang liar, diperlukan ketangkasan, kecepatan dan kekuatan. Pandangan hidup pada zaman itu adalah yang kuat;yang berkuasa sehingga untuk dapat tetap hidup dan mempertahankan diri mereka harus berlatih jasmani.
Pada zaman Yunani dan Romawi kuno
telah terlihat arah latihan jasmani. Istilah atletik ini juga bisa dijumpai
dalam berbagai bahasa antara lain dalam bahasa Inggris Athletic, dalam bahasa
Perancis Ateletique, dalam bahasa Belanda Atletiek, dalam bahasa Jerman
Athletik. Untuk dapat memahami pengertian tentang Atletik, tidaklah lengkap
jika tidak diketahui sejarah atau riwayat istilah atletik serta perkembangannya
sebagai salah satu cabang olahraga mulai zaman purbakala sampai zaman modern
ini.
Memahami sejarah tidak hanya sekedar untuk pengertian dan pengetahuan tetapi mengetahui dan mengikuti perkembangan atletik sejak zaman kuno sampai dengan zaman sekarang. Dengan mengetahui kejadian-kejadian pada masa lampau, dapat diambil hikmahnya untuk menentukan langkah-langkah dimasa yang akan datang.
Memahami sejarah tidak hanya sekedar untuk pengertian dan pengetahuan tetapi mengetahui dan mengikuti perkembangan atletik sejak zaman kuno sampai dengan zaman sekarang. Dengan mengetahui kejadian-kejadian pada masa lampau, dapat diambil hikmahnya untuk menentukan langkah-langkah dimasa yang akan datang.
B. Pengertian Senam Lantai dan Atletik
Senam lantai
pada umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga yang menamakan tumbling.
Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur
gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara,
menumpu dengan tangan, atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada
saat meloncat ke depan atau belakang. Jenis senam ini juga disebut latihan
bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu
peralatan khusus. Bila pesenam membawa alat berupa bola, pita, atau alat lain,
itu hanyalah alat untuk meningkatkan fungsi gerakan kelentukan,pelemasan,
kekuatan, ketrampilan, dan keseimbangan.
Senam lantai dilakukan di atas area seluas 12×12 m dan
dikelilingi matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam. Rangkaian gerakan
senam harus dimulai dari komposisi gerakan ringan,sedang, berat, dan akrobatik,
serta mengandung gerakan ketangkasan, keseimbangan, keluwesan,dll. Pesenam pria
tanpil dalam waktu 70 detik dan wanita tampil diiringi music dalam waktu
90detik. Gerkan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat
dan sikap statissekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus
dikerjakan setinggi bahu.
Istilah
“atletik” berasal dari kata Yunani “athlon” yang berarti berlomba atau
bertanding. Kita dapat menjumpai pada kata “penthalton” yang terdiri dari kata
“pentha” berarti lima atau panca dan kata “athlon” berarti lomba. Arti
selengkapnya adalah “panca lomba” atau perlombaan yang terdiri dari lima nomor.
Kalau kita mengatakan perlombaan atletik, pengertiannya
adalah meliputi perlombaan jalan cepat, lari, lompat, dan lempar, yang dalam
bahasa Inggris digunakan istilah “track and field”. Kalau diterjemahkan dalam
bahasa Indonesia berarti perlombaan yang dilakukan di lintasan (track) dan di
lapangan (field). Istilah “athletic” dalam bahasa Inggris dan “atletik” dalam
bahasa jerman mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai cabang olahraga
yang bersifat perlombaan atau pertandingan, termasuk renang, bola basket,
tenis, sepakbola, senam dan lain-lain.
C.
MACAM
MACAM ATLETIK
Antara lain adalah, jalan cepat, marathon,
sprint, lari jarak jauh, lompat jauh, lombat gala, dan lain-lain.
1. Estapet
Lari ini berjarak 400 m. Lari estapet adalah
lomba antar tim. Inilah satu-satunya lomba beregu yang ada di
cabang atletik. Ada 4 orang atlet lari terpilih di setiap timnya. Pelari
tercepat di tim tersebut akan mengambil posisi terakhir.
Kondisi kritis kadang terjadi ketika
seorang pelari memberikan tongkat kepada pelari berikutnya. Kalau tongkat
tersebut terjatuh, maka sepersekian detik terbuang percuma.
2.
Lompat Gala
Walaupun cabang atletik satu ini tidak
terlalu terkenal, lompat gala mempunyai tingkat kesulitan khusus. Bila teknik melompat salah, gala yang dipakai
dapat saja mengenai tubuh atlet yang bisa menyebabkan luka serius. Gala yang
mempunyai panjang 4-5 meter terbuat dari fiberglass -dulunya terbuat dari
bambu.
Setiap pelompat mempunyai kesempatan tiga
kali untuk melewati mistar yang dinaikan 8-15 cm. Bila lompatan ketiga gagal,
maka pelompat tersebut didiskualifikasi.
3.
Maraton
Olahraga atletik ini sudah cukup terkenal di
kalangan masyarakat.
Saking terkenalnya olahraga yang biasanya menempuh jarak 42 km, 195 meter,
sehingga ada perlombaan maraton yang mampu menyedot ribuan orang untuk
menontonnya.
Misalnya
lomba maraton tahunan yang diselenggarakan di Boston, Massachusetts;
London, Inggris;
Berlin, Jerman; and New York. Hadiah yang disediakan oleh penyelenggara pun
cukup menggiurkan. Bisa jutaan rupiah atau ribuan dolar Amerika.
4.
Sprint atau Lari Jarak Dekat
Bila diadakan dalam ruangan, jarak yang
ditempuh biasanya, 50 meter, 60 meter, 100 meter, 200 meter, 400 meter. Di luar
ruangan, jarak yang ditempuh biasanya, 100 meter, 200 meter, dan 400 meter.
Sprint merupakan olah raga utama di atletik. Begitu banyak sensasi yang terjadi
di olah raga ini.
Pemecahan rekor dunia yang mencapai di bawah 10 detik,
benar-benar membuat mata para penonton tidak berkedip melihat para pelari
tercepat dunia berlaga di arena lintasan lari.mTubuh-tubuh atlet yang tipis
dengan rambut cepak
untuk mempermudah aliran udara, pakaian khusus yang bisa membuat para pelari
berlari lebih cepat dan cepat lagi, membuat sprint semakin tegang dan menantang
untuk dilihat
5.
Lompat Jauh
Olah raga satu ini sebenarnya sangat
sederhana. Tapi kenyataannya tidak mudah untuk
melambungkan tubuh agar bisa mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.
Atlet lompat jauh berlari dari jarak 45 meter, lalu melompat ke lintasan yang
telah ditentukan. Banyak atlet yang didiskualifikasi karena melewati garis
lompatan.
6.
Lempar Lembing
Olah raga ini tidak terlalu populer tapi
tetap menarik untuk dibicarakan. Atlet memegang lembing dan melemparkannya
setelah memulai gerakan hanya sejauh 4 meter. Panjang lembing untuk atlet pria, 260 meter, sedangkan untuk atlet wanita,
220 meter aja. Cukup panjang. Mmebutuhkan ketahanan tubuh dan kekuatan fisik
yang sempurna untuk mampu melemparkan lembing tersebut sejauh-jauhnya.
7.
Jalan cepat
Adalah gerak maju dengan melangkah tanpa
adanya hubungan terputus dengan tanah. Setiap kali melangkah kaki depan harus
menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Saat melangkah satu
kaki harus berada di tanah, maka kaki tersebut harus lurus/ lutut tidak bengkok
dan tumpuan kaki dalam keadaan posisi tegak lurus.
8.
Lari Gawang
Gerakan lari gawang, baik itu 100m,
110m, 200m, 400m putri atau 400m untuk putra, Pada waktu pengambilan gawang atau
melampaui gawang, harus dilakukan dengan cepat dan secara berurutan, lancar dan
rilaks, diusahakan tidak melayang terlalu lama sehingga kecepatan dapat
dipertahankan. Usahakan waktu diatas gawang dalam keseimbangan yang
sebaik-baiknya, dengan badan condong ke depan.
Hal yang perlu diperhatikan pada
waktu melewati gawang :
Bertolak dari jarak 1,95 – 2,15 m di depan
gawang, kaki lurus mendarat ± 1,05 – 1,45 m di depan gawang. Ayunan kaki ke
depan dengan lutut yang tidak kaku. Lengan diayunkan sewajarnya, lengan di
depan didorong ke depan setinggi mata lainya dan dipergunakan untuk menjaga
keseimbangan. Bungkukkan badan ke depan mendapat paha dari kaki yang diayunkan
ke depan. Sehingga pada waktu di atas gawang kecondongan badan
dipertahankan.
Di atas gawang kaki belakang ditarik ke depan dengan gerakan yang beruntun, posisi kaki terlipat, paha terbuka ke samping, telapak kaki diputar kearah luar, dan rata-rata di atas gawang. Usahakan waktu melampaui gawang titik ketinggian berada tepat di atas gawang, tidak di depan atau dibelakang gawang. pusatkan Posisi Pandangan ke depan bagian atas gawang.
Di atas gawang kaki belakang ditarik ke depan dengan gerakan yang beruntun, posisi kaki terlipat, paha terbuka ke samping, telapak kaki diputar kearah luar, dan rata-rata di atas gawang. Usahakan waktu melampaui gawang titik ketinggian berada tepat di atas gawang, tidak di depan atau dibelakang gawang. pusatkan Posisi Pandangan ke depan bagian atas gawang.
Star dan mengambil gawang pertama merupakan
hal yang menentukan bagi seorang pelari gawang, terutama lari gawang 100 meter
wanita dan 110 meter pria. Star harus dilakukan dengan kecepatan tinggi dan
tidak mengurangi kecepatan saat mengambil gawang pertama. kelancaran mengambil
gawang pertama ini sangat berpengaruh pada pengambilan gawang berikutnya.
D.
PERATURAN
PERLOMBAAN SECARA KHUSUS
1. Setiap daerah hanya diijinkan mengikutsertakan maksimal 1
(satu) orang atlet pada setiap kelompok umur.
2. Peserta yang mengikuti nomor pertandingan khusus atlet
putra.
3. Dalam pertandingan/saat start akan memberlakukan 1 kali
peringatan dan akan diskualifikasi/dikeluarkan atlit tersebut, apabila
kedapatan mencuri start pada peringatan ke‐2 (kedua) juga berlaku
untuk semua peserta.
4. Lomba mempertandingkan nomor lari 3000 meter, untuk 2 (dua)
kategori kelompok umur yakni kurang ( < ) dari 40 tahun dan lebih ( > )
dari 40 tahun.
5. Protes menyangkut suatu hasil perlombaan dapat diajukan
paling lambat 30 menit setelah suatu hasil perlombaan di umumkan secara resmi
oleh panitia.
6. Setiap protes tingkat pertama dapat diajukan secara lisan
oleh atlet yang bersangkutan atau manajer atas nama atlet tersebut kepada
wasit. Kemudian wasit akan mempertimbangkan dengan disertai bukti‐bukti
yang cukup dan dianggap perlu untuk diambil keputusan atau akan meneruskannya
kepada panitia Hakim/Dewan Hakim.
7. Apabila keputusan wasit atas protes yang baru diajukan,
ternyata tidak bisa diterima oleh pihak yang mengajukan protes, si pengadu
dapat naik banding kepada Dewan Hakim.
8. Pengajuan protes ke Dewan Hakim dilakukan oleh team manajer
secara tertulis, dengan disertai uang protes sebesar US$ 100.0 ( sesuai nilai
rupiah itu) sesuai dengan pasal 146 peraturan IAAF.
9.
Semua peserta perlombaan dianggap telah
mengetahui dan mengerti isi peraturantersebut.
NOMER
LAPANGAN
1.
Nomor Lintasan terdiri dari:
1. Lari ( Sprint)
2. Jalan ( Run )
2. Nomor Lapangan terdiri dari:
1. Lompat (Jump)
2. Lempar (Throw)
1. Lari ( Sprint)
2. Jalan ( Run )
2. Nomor Lapangan terdiri dari:
1. Lompat (Jump)
2. Lempar (Throw)
Lari
dalam nomor lari terdiri dari:
- lari jarak pendek = 100, 200, 400 meter
- lari jarak menengah = 800 , 1500 meter
- lari jarak jauh = 5000, 10000 meter dan marathon 42,195 km
dalam nomor lari terdiri dari:
- lari jarak pendek = 100, 200, 400 meter
- lari jarak menengah = 800 , 1500 meter
- lari jarak jauh = 5000, 10000 meter dan marathon 42,195 km
Jalan Cepat
- terdiri dari jarak mulai 3000m, 5000m, 10.000m, 20.000m, 50.000 m
Nomor Lompat
Terdiri dari :
- Lompat jauh ( long jump)
- Lompat jangkit ( triple jump)
- lompat tinggi ( high jump)
- Lompat galah ( Pole Vault )
- terdiri dari jarak mulai 3000m, 5000m, 10.000m, 20.000m, 50.000 m
Nomor Lompat
Terdiri dari :
- Lompat jauh ( long jump)
- Lompat jangkit ( triple jump)
- lompat tinggi ( high jump)
- Lompat galah ( Pole Vault )
Nomor Lempar
- Tolak Peluru (Shot Put )
- Lempar Cakram ( Discus Throw)
- Lempar Lembing ( Javelin throw )
- Lontar Martil (hammer throw)
- Tolak Peluru (Shot Put )
- Lempar Cakram ( Discus Throw)
- Lempar Lembing ( Javelin throw )
- Lontar Martil (hammer throw)
masih ada nomor tambahan yakni nomor lari halang rintang (steeplechase)
E. Macam Macam Senam Lantai
1. BERGULING (ROLL)
Cara
melakukan berguling adalah sebagai berikut:
a. Sikap permulaan jongkok,kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
b. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh dada.
c. Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki di lipat rapat pada dada.
d. Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
e. Kembali kesikap semula atau berdiri
a. Sikap permulaan jongkok,kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
b. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh dada.
c. Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki di lipat rapat pada dada.
d. Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
e. Kembali kesikap semula atau berdiri
Ket:
selain berguling ke depan ada juga berguling ke belakang atau roll belakang yaitu
dengan sikap awal yang sama dengan guling depan tetapi arahnya kebelakang atau
mundur.
2. SIKAP KAYANG
Kayang
adalah sikap membusur dengan posisi kaki dan tangan bertumpu pada matras
dalam keadaan terbalik dengan meregang dan mengangkat perut dan panggul.
Nilai dari pada gerakan kayang yaitu dengan menempatkan kaki lebih tinggi
memberikan tekanan pada bahu dan sedikit pada pinggang.
Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelentukan bahu,bukan kelentukan
pinggang.
Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelentukan bahu,bukan kelentukan
pinggang.
Cara
melakukan gerakan kayang sebagai berikut.
a. Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul.
b. Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang.
c. Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.
d. Posisi badan melengkung bagai busur.
a. Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul.
b. Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang.
c. Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.
d. Posisi badan melengkung bagai busur.
3. SIKAP LILIN
Sikap
lilin merupakan sikap tidur terlentang kemudian kedua kaki diangkat keras di
atas (rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan pundak tetap
menempel pada lantai.
Dalam melakukan sikap lilin, kekuatan otot perut berfungsi untuk kedua tangan menopang
pinggang.
Cara melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut:
a. Tidur terlentang, kedua tangan di saping badan, pandangan ke atas.
b. Angkat kedua kaki lurus ke atas dan rapat.
c. Yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dibantu kedua tangan menopang pada
pinggang.
d. Pertahankan sikap ini beberapa saat.
Cara melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut:
a. Tidur terlentang, kedua tangan di saping badan, pandangan ke atas.
b. Angkat kedua kaki lurus ke atas dan rapat.
c. Yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dibantu kedua tangan menopang pada
pinggang.
d. Pertahankan sikap ini beberapa saat.
4. GULING
LENTING
a. Latihan rangkaian berakan berguling.
Cara melakukannya sebagai berikut:
1. Sikap permulaan berbaring menelantang atau duduk telumpar.
2. Mengguling ke belakang, tungkai keras, kaki dekat kepala, lengan bengkok, tangan
menumpu di samping kepala, ibu jari dekat dengan telinga.
3. Mengguling ke depan disertai dengan lecutan tungkai ke atas depan, tangan menolak
badan melayang dan membusur, kepala rapat.
4. Mendarat dengan kaki rapat, dorong panggul ke depan, badan membusur dengan keras
ke atas.
b. Lenting kepala/dahi
Cara melakukannya sebagai berikut:
1. Membungkuk bertumpu pada dahi dan membentuk segi tiga sama sisi, punggung tegak
lurus, tungkai rapat dan lurus, jari-jari kaki bertumpu di lantai.
2. Mengguling ke belakang disertai lecutan tungkai serentak tangan menolak sekuat-kuat
kepala pasif, badan melaayang dan membusur.
3. Mendarat dengan kaki rapat, badan membusur lengan ke atas.
5. BERGULING KE DEPAN DILANJUTKAN
LENTING TENGKUK/KEPALA
Sebelum latihan rangkain gerakan berguling ke depan lenting tengkuk/kepala, akan di bahas dulu bagaimana melakukan guling depan yang betul.
Cara melakukan gerakan guling depan sebagai berimut:
a. Sikap permulaan jongkok tangan menumpu pada matras selebar bahu.
b. Luruskan kedua kaki, siku tangan di tekuk, kepala dilipat sampai dagu dengan menyentuh dada.
c. Mengguling ke depan dengan mendaratkan kuduk terlebih dahulu dan kedua kaki dilipat
rapat pada dada.
d. Kedua tangan melepaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
e. Kembali berusaha jongkok.
6. BERDIRI TANGAN (HANDSTAND)
a. Berdiri Tangan (Hands Stand)
1. Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.
2. Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lengan keras, pandangan
sedikit ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai depan bengkok sedang
tungkai belakang lurus.
3. Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut.
4. Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan badan dan lengan, pandangan
diantara tumpuan tangan, badan dijulurkan ke atas.
5. Perhatikan keseimbangan.
b. Berdiri Tangan Dengan Sikap Kaki Dibuka
1. Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.
2. Bungkukan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lurus, pandangan sedikit
lurus ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai ke depan bengkok, sedang
tungkai belakang lurus.
3. Ayunkan tungkai belakang ke atas, diikuti tungkai yang lain.
4. Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan lengan, setelah itu kaki di buka
ke samping kiri dan kanan, pertahankan sikap ini beberapa saat, selanjutnya kaki dirapat
kembali lalu dibuka ke depan dan ke belakang pandangan diantara tumpuan kedua tangan atau matras.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Senam adalah
aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri
maupunsebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berlainan dengan cabang
olahraga lain umumnyayang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu,
senam mengacu pada bentuk gerak yangdikerjakan dengan kombinasi terpadu dan
menjelma dari setiap bagian anggota tubuh darikomponen-komponen kemampuan
motorik seperti : kekuatan, kecepatan, keseimbangan,kelentukan, agilitas dan
ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yangselaras akan
terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik. Menurut asal kata, senam (gymnastics)
berasal dari bahasa Yunani, yang artinya: "untuk menerangkan
bermacam-macamgerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang". Dalam
abad Yunani kuno, senamdilakukan untuk menjaga kesehatan dan membuat
pertumbuhan badan yang harmonis, dan tidak dipertandingkan. Baru pada
akhir abad 19, peraturan-peraturan dalam senam mulai ditentukandan dibuat untuk
dipertandingkan. Pada awal modern Olympic Games, senam dianggap sebagaisuatu
demonstrasi seni daripada sebagai salah satu cabang olahraga yang teratur.
Di dalam olahraga
atletik banyak sekali melibatkan bagian-bagian tubuh bagian atas dan bawah
mulai dari otot, sendi, sumbu dan bidang. Hasil dari kombinasi yang lengkap
dari bagian-bagian tubuh tersebut menghasilkan suatu gerakan dan fisik yang
baik dalam atletik.
B. Saran
Senam lantai
merupakan salah satu olah raga yang membutuhkan kekuatan, kelentukan,
kelenturan,dll.
Disamping itu senam juga merupakan salah satu olahraga yang dapat menjadikan
sebagai olah raga prestasi. Jadi,
sebaiknya dalam melakukan gerakan-gerakan roll depan dan belakang
adalah dengan mengikuti cara-cara dan metode yang telah diberikan dan lebih
berhati -hati saat melakukannya. Sehingga kesalahan-kesalahan yang dapat
membuat cedera tidak akan terjadi.
Sebagai siswa dengan mengetahui analisis olahraga
atletik yaitu mengetahui sejarah, nomer yang di pelombakan dan peraturan
dalam atletik serta diharapkan dapat menjadi suatu pegangan dalam
pengetahuan kita kelak.
DAFTAR PUSTAKA
Wisahati.aan sunjata, Teguh Santosa.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan
Nasional. Jakarta 2000
Tidak ada komentar:
Write komentar